--untuk para pencari mutiara sejarah--

Selasa, 12 Januari 2016

PENGERTIAN POSITIF TENTANG SEJARAH



Di tengah banyaknya pemahaman tentang sejarah yang cenderung negatif, maka disini akan dibahas pengertian sejarah secara positif, artinya pengertian sejarah yang pas dan sesuai dengan asalnya. Dengan memahami sejarah secara positif maka akan didapatkan batasan-batasan dalam sejarah. Biar tidak luber kemana-mana.
Sebagai ilmu, sejarah terikat pada prosedur penelitian ilmiah. Sejarah juga terikat pada penalaran yang bersandar pada fakta. Kebenaran sejarah terletak pada objektifitasnya. Jadi secara positif:
·        Sejarah ialah ilmu tentang manusia
Dalam kehidupan ini memang tidak hanya ada manusia saja yang hidup. Melainkan alam semesta seluruhnya. Namun, tidak semua masuk ke dalam pembahasan sejarah. Terjadinya alam semesta memang telah berlalu, tapi itu menjadi objek penelitian astronomi bukan sejarah. Demikian pergeseran-pergeseran bumi di masa lalu, merupakan pekerjaan geologi bukan sejarah. Jadi sejarah hanya bercerita tentang manusia. Akan tetapi juga bukan cerita masa lalu secara keseluruhan.[1]
Manusia yang berupa fosil menjadi objek penelitian antropologi ragawi dan bukan sejarah. Demikian juga benda-benda, yang meskipun itu perbuatan manusia juga, tetapi lebih menjadi pekerjaan arkeologi.[2] Jadi sejarah hanya bercerita tentang perbuatan manusia berupa aktivitas-aktivitasnya. Dengan aktivitas-aktivitas yang diucapkan, dilakukan oleh manusia maka sejatinya telah menghasilkan perubahan-perubahan pada peradaban mereka pada umumnya.
Hal ini selaras dengan pernyataan Ibnu Khaldun yang mendefinisikan tentang sejarah sebagai catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu, seperti kelahiran, keramah-tamahan, dan solidaritas golongan, tentang revolusi dan pemberontakan rakyat melawan golongan lain, akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara dengan tingkatan bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai tujuan kehidpannya, berbagai macam ilmu pengetahuan, dan pada umumnya tentang segala macam perubahan yang terjadi di dalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendiri.
·         Sejarah ialah ilmu tentang waktu
Sebagai gambaran kalau sejarah membicarakan tentang waktu, maka kita perlu menengok llmu lain. Sosiologi membicarakan tentang masyarakat, diantaranya pelapisan masyarakat. Ilmu politi juga membicarakan tentang masyarakat, akan tetapi lebih fokus ke aspek kekuasaan. Sedangkan antropologi membicarakan soal kebudayaan dalam masyarakat. Adapun sejarah membicarakan tentang masyarakat dari segi waktu, jadi sejarah ialah ilmu tentang waktu.[3]
Apa yang dibicarakan tentang waktu? Dalam waktu terjadi empat hal; (1) perkembangan, (2) kesinambungan, (3) pengulangan, (4) perubahan.[4]
Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk ke bentuk lain. Biasanya masyarakat akan berkembang dari bentuk yang sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.perkembangan mengandaikan tidak ada pengaruh luar yang menyebabkan pergeseran.[5]
Kesinambungan terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. Pengulangan terjadi bila peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau terjadi lagi. Perubahan terjadi bila masyarakt mengalami pergeseran, sama dengan perkebangan, namun asumsinya ialah adanya perkembangan besar-besaran dan dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya perubahan terjadi karena pengaruh luar.[6]
·         Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang mempunyai makna sosial
Perlu diingat bahwa, perkembangan dan perubahan sangatlah banyak dan berbagai macam bentuk dan sifatnya. Namun tidak semua perkembangan dan perubahan masyarakat itu menjadi penting. Jadi, hanya perkembangan dan perubahan penting sajalah yang akan dibahas dan diceritakan di dalam sejarah. Sebagai contoh, wafatnya Pakubuwana X mungkin tidak penting, tapi ketika Pakubuwana X pergi ke daerah-daerah pada tahun 1910-an dapat menjadi penting bagi pemerintah kolonial, karena dinggap menggugah nasionalisme Jawa.[7]
·         Sejarah ialah ilmu tentang sesuatu yang tertentu, satu-satunya, dan terperinci.
Sejarah adalah sejarah tertentu, partikular (lawan kata dari general) artinya sejarah tidak membicarakan tentang suatu peristiwa masa lalu yang umum, namun harus jelas kapan dan dimananya. Seperti contoh; berbicara masalah mobilitas sosial (perpindahan dari tingkatan ke tingkatan yang lain), harus serba jelas, misalnya “mobilitas sosial di Boston pada abad ke -19”. Tidak seperti sosiologi yang hanya membicarakan mobilitas dalam masyarakat industrial pada umumnya.[8]
Sejarah adalah ilmu mengenai satu-satunya, unik, dan tidak ada yang menyamai dalam peristiwanya. Sebab sejarah haru menuliskan peristiwa, tempat, dan waktu yang hanya sekali terjadi.[9]
Sejarah harus terinci. Seba sejarah tidak terbatas pada hal-hal yang besar saja, melainkan harus menyajikan yang kecil-kecil dan terperinci, sehingga sejarah adalah master of details.[10]
Kesimpulannya, sejarah secara positif adalah sejarah yang mempelajari tentang manusia yang pembahasannya fokus dari segi waktu, yang isinya mengenai perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan perubahan. Keempat isi tersebut hanyalah yang bermakna sosial dan penting yang terjadi secara tertentu, satu-satunya atau unik, dan rinci yang tidak terjadi untuk kedua kalinya.

Referensi: Dr. Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995.




[1] Disadur dari Dr. Kuntowijoyo, Pegantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 1995. Hlm 12.
[2] Disadur dari ibid.
[3] Disadur dari ibid. hlm. 13.
[4] Disadur dari ibid.
[5] Ibid.
[6] Ibid.
[7] Disadur dari ibid. hlm. 16.
[8] Disadur dari ibid.
[9] Disadur dari ibid.
[10] Disadur dari ibid.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar