PENGERTIAN NEGATIF TENTANG SEJARAH
Banyak kalangan yang mengartikan sejarah
“sak penake dewe” alias seenaknya sendiri. Sehingga makna sejarah
menjadi kabur dari makna aslinya, walaupun memang agak susah untuk membedakan
sejarah dari pengertian-pengertian negatif yang dipahami sebagian orang.
Pernahkah anda mendengar mitos? Apa itu? Sejarah bukan?
·
Sejarah itu bukan mitos, mitos bukan sejarah
Memang mitos sama-sama menceritakan masa
lalu, tapi sejarah berbeda dengan mitos. Mitos menceritakan masa lalu dengan waktu
yang tidak jelas dan kejadian yang tidak masuk akal orang masa kini.[1]
·
Sejarah itu bukan filsafat
Sejarah sebagai ilmu dapat terjatuh
sebagai tidak ilmiah bia berhubungan dengan filsafat. Ada dua kemungkinan
penyalahgunaan sejarah oleh filsafat yaitu sejarah dimoralkan, dan sejarah
sebagai ilmu yang konkrit dapat menjadi filsafat yang abstrak.[2]
·
Sejarah itu bukan ilmu alam[3]
Sejarah mempunyai ciri sendiri dalam
pekerjaannya. Sejarah sering dimasukkan dalam ilmu-ilmu manusia atau human
studies, yang dalam perjalanan waktu dipecah ke dalam ilmu-ilmu sosial (social
sciences) dan ilmu kemanusiaan (humanities).
Orang sering membedakan antara ilmi-ilmu alam dengan ilmu-ilmu manusia di satu
pihak ilmu-ilmu alam bertujuan menemukan hukum-hukum umum, atau bersifat
nomotheis,[4]
sedangkan sejarah berusaha menuliskan hal-hal yang khas atau bersifat
ideografis.[5]
·
Sejarah itu bukan sastra[6]
Sejarah berbeda dengan sastra, setidaknya
dalam tiga hal:
1. Cara kerja
Sastra
adalah pekerjaan imajinasi yang lahir dari kehidupan sebagaimana yang dimengerti
oleh pengarangnya
2. Kebenaran
Kebenaran
bagi pengarang sepenuhnya mutlak ada dibawah kekuasaannya, dengan kata lain
pengarang akan bersikap subjektif tanpa ada yang mengikatnya.
3. Hasil keseluruhan
Hasil
keseluruhannnya hanya menuntut supaya pengarang taat asas dengan dunia yang
dibangunnya sendiri.
4. Kesimpulan
Dalam kesimpulan,
bisa saja sastra justru berakhir dengan sebuah pertanyaan. Hal itu tidak bisa
dilakukan oleh sejarah. Sejarah harus berusaha memberikan informasi
selengkap-lengakapnya, setuntas-tuntasnya, dan sejelas-jelasnya.
Jadi bukan berarti setiap yang
membicarakan masa lalu kemudian kita anggap itu sejarah. Kan sudah di bahas
tadi..
Oleh sebab itu karakteristik sejarah
ialah; waktu yang jelas, kejadian yang masuk akal, kebenarannya objektif,
menghasilkan sebuah konsep hidup yang dijadikan pijakan untuk masa depan, serta
informasi yang lengkap, tuntas, dan jelas.
Referensi : Dr. Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta:
Yayasan Bentang Budaya, 1995.
[1] Dr.
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya,
1995. Hlm 7-9.
[2] Ibid.
hlm 9.
[3] Ibid.
hlm. 10-11.
[4]
Nomotheis dalam bahasa yunani, nomo berarti hukum, tithenai berati mendirikan.
[5]
Ideografis ialah berkenaan dengan lambang, atau ciri khas, atau simbolik.
[6] Op.Cit.
hlm. 11-12.
0 komentar:
Posting Komentar